Proxima Centauri dan Bumi Keduanya yang Mencengangkan
Perburuan untuk mendapatkan exoplanets memanas dalam beberapa tahun terakhir.Sejak itu dimulai misinya di 2009, empat ribu kandidat Planet ekstra surya telah ditemukan oleh Misi Kepler, beberapa ratus yang telah dikonfirmasi akan seperti "Bumi". Dan ini, planet 216 telah ditunjukkan untuk menjadi terestrial dan terletak di zona layak huni bintang induk mereka (alias. "Zona goldilocks").
Untuk lebih dari satu abad, para astronom telah mengetahui tentang Proxima Centauri dan percaya bahwa cenderung menjadi bagian dari sistem bintang trinary (bersama dengan Alpha Centauri A dan B).
Proxima Centauri diklasifikasikan sebagai bintang katai merah karena masuk ke dalam deret utama pada diagram Hertzsprung–Russell dan tergolong dalam kelas M5.5. Bintang ini memiliki magnitudo mutlak sebesar 15,5. Jumlah luminositas atas seluruh panjang gelombangnya adalah 0,17% dari Matahari, meskipun saat diamati dalam panjang gelombang spektrum optik hanya 0.0056% dari Matahari.
Lebih dari 85% dari daya yang terpancar adalah panjang gelombang inframerah. Di masa lalu, Misi Kepler telah mengungkapkan beberapa bumi-seperti exoplanet yang dianggap mungkin layak huni. Dan baru-baru ini, tim peneliti internasional mempersempit jumlah exoplanet berpotensi dihuni dalam Katalog Kepler ke 20 yang paling mungkin untuk mendukung kehidupan. Namun, dalam hampir semua kasus, planet-planet tersebut ada ratusan (jika bukan ribuan) tahun cahaya dari bumi.
Mengetahui bahwa ada planet layak huni yang bisa mencapai misi dari bumi dalam kehidupan kita sendiri adalah sangat menakjubkan! Tapi tentu saja, ada alasan untuk optimis. Mengutip sumber-sumber anonim media mengatakan :
"Masih tak bernama planet ini diyakini mirip bumi dan orbit pada jarak untuk Proxima Centauri yang dapat memungkinkan untuk memiliki air di permukaannya salah satu syarat penting untuk kemunculan kehidupan. Belum pernah terjadi sebelumnya bahwa ilmuwan menemukan bumi yang kedua yang begitu dekat jaraknya."
Selain itu, mereka mengklaim bahwa penemuan itu dibuat oleh European Southern Observatory (ESO) menggunakan teleskop Observatorium Silla La reflecting. Kebetulan, itu Observatorium ini sama yang mengumumkan penemuan Alpha Centauri Bb kembali pada tahun 2012, yang juga telah dinyatakan sebagai "planet ekstrasurya terdekat ke bumi". Sayangnya, analisis selanjutnya meragukan keberadaannya, mengklaim itu adalah palsu artefak dari analisis data.
Namun, menurut sumber disebutkan namanya Der Spiegel, yang mereka mengklaim terlibat dengan tim La Silla yang membuat menemukan penemuan terbaru ini adalah real deal, dan merupakan hasil dari kerja intensif. "Menemukan benda-benda kecil adalah hasil kerja keras," seperti dikutip dari sumber.
Apa lagi, orang-orang di proyek Starshot tentu gembira dengan berita ini. Sebagai bagian dari program terobosan inisiatif yang didirikan oleh miliarder Rusia Yuri Milner untuk mencari kehidupan cerdas (dengan dukungan dari Stephen Hawking dan Mark Zuckerberg). Starshot bermaksud untuk mengirim laser-berlayar didorong nanocraft menuju Alpha Centauri dalam tahun-tahun mendatang.
"Penemuan planet mungkin di sekitar Proxima Centauri sangat menarik. Itu membuat kasus mengunjungi Sistem Stellar terdekat bahkan lebih menarik, meskipun kita tahu ada banyak exoplanet di sekitar bintang terdekat lainnya dan sangat mungkin bahwa sistem Alpha Centauri juga akan memiliki planet."
Film dokumenter Alien Worlds mencetuskan hipotesis bahwa planet yang dapat menunjang kehidupan mungkin mengorbit Proxima Centauri atau bintang katai merah lainnya. Untuk berada di zona layak huni Proxima Centauri, suatu planet harus terletak sejauh 0.023–0.054 SA dari bintang tersebut, dan memiliki periode orbital selama 3,6–14 hari.
Semburan pada Proxima Centauri dapat mengikis atmosfer planet di zona layak huni-nya, namun ilmuwan pada film dokumenter tersebut meyakini bahwa rintangan ini dapat diatasi. Gibor Basri dari Universitas California, Berkeley, menyebut bahwa "tidak ada yang [telah] menemukan hambatan terhadap kelayakan huni." Contohnya, dikhawatirkan bahwa arus zarah muatan dari semburan bintang dapat mengosongkan atmosfer planet disekitarnya. Akan tetapi, jika planet tersebut memiliki medan magnet yang kuat, medan tersebut akan menangkis partikel dari atmosfer.
Proxima Centauri telah diusulkan sebagai tujuan pertama dalam penjelajahan antarbintang. Meskipun pesawat angkasa Voyager diperkirakan akan menjadi pesawat angkasa pertama yang memasuki ruang antar bintang, pesawat-pesawat Voyager bergerak dengan kecepatan lambat, yaitu sekitar 17 km/s. Dengan kecepatan itu, Voyager memerlukan waktu 10.000 tahun untuk menempuh satu tahun cahaya.
Jika tenaga penggerak non-nuklir saat ini digunakan, perjalanan pesawat angkasa ke planet yang mengorbit Proxima Centauri membutuhkan waktu ribuan tahun. Teknologi yang memanfaatkan ledakan nuklir sebagai dorongan memungkinkan perjalanan antarbintang dalam waktu satu abad. Teknologi semacam ini telah memberi ilham bagi beberapa penelitian seperti Proyek Orion, Proyek Daedalus, dan Proyek Longshot.
Tidak ada komentar: