Misteri Anomali Atlantik Selatan

Apakah Anda pernah bertanya-tanya apakah ada semacam Segitiga Bermuda di ruang angkasa? Yah Anda mungkin bertanya-tanya sekarang, dan Anda beruntung! Karena jawabnya adalah: Ada! Benar-benar ada! dan itu disebut South Atlantic Anomaly (SAA). SAA adalah daerah di mana pita radiasi yang dikenal sebagai sabuk Van Allen dalam (inner Van Allen belt) paling mendekati permukaan bumi.


Kawasan ini berpusat hanya sedikit di lepas pantai Brazil, dan kawasan ini bertanggung jawab atas masalah-masalah yang dialami satelit dan pesawat ruang angkasa, dari mengacaukan program mereka hingga benar-benar mematikan fungsi mereka. Teleskop Hubble sengaja dimatikan ketika melewati kawasan Anomali ini, dan penjadwalan spacewalks Stasiun Luar Angkasa Internasional menghindari waktu-waktu saat melewati kawasan ini (yang terjadi sampai 5 kali sehari). Ini bukan hanya masalah teknis, Entah - beberapa astronot melaporkan melihat " bintang jatuh" di bidang visual mereka ketika mereka melaluinya.

Penyebab semua masalah-masalah ini belum sepenuhnya dipahami. Tersangka utama adalah tingginya tingkat radiasi yang menumpuk di anomali tersebut, tetapi para ilmuwan tidak tahu persis bagaimana atau mengapa efek itu terjadi. 

Fenomena Anomali Atlantik Selatan merupakan sebuah fenomena yang hampir tidak pernah terjadi dalam kurun waktu 10000 tahun ini. 

Anomali dalam magnetosfer rupanya ditunjukkan dengan semakin melemahnya kekuatan magnetosfer bumi jika dibandingkan 200 tahun lalu. Kini magnetosfer bumi bahkan mengalami sebuah keretakan sepanjang 160.000 kilometer di atas Atlantik, para ilmuwan ahli geologi menyebutnya sebagai anomali Atlantik Selatan.

Analsis melukiskan bahwa ketika satelit Pamela melintasi kawasan yang disebut Anomali Atlantik Selatan, ribuan kali lebih banyak antiproton dari biasanya yang berasal dari partikel yang larut atau dari angkasa luar.


Antirproton akan "hancur" jika bertemu dengan "normal matter"

Tim peneliti menyatakan ini membuktikan bahwa lapisan antiproton yang dianalogkan sebagai sabuk Van Allen memegang antiproton di tempatnya setidaknya sampai mereka bertemu "normal matter" di atmosfir ketika mereka kemudian "hancur" dalam bentuk kilatan cahaya.

Lapisan itu merupakan "sumber antiproton yang sangat berlimpah dekat Bumi," ujar Alessandro Bruno dari Universitas Bari yang ikut menulis laporan penelitian itu.


"Antiproton yang terperangkap itu bisa hilang dalam interaksi dengan benda atmosfir khususnya dalam yang posisinya rendah dimana penghancuran partikel menjadi mekanisme utama," katanya kepada BBC.

Bahkan sebuah pesawat ataupun benda yang melewati daerah ini akan mengalami kerusakan bahkan terburuknya akan mengalami "bencana" mengerikan. oleh karena itu para astronot menyebut kawasan ini dengan nama Segitiga Bermuda Ruang Angkasa.

Sumber : vivaforum, NGI, wikipedia

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.