Mengulas Konsep Skenario Dunia - TIGA KELOMPOK Besar di Dunia?
• Believers •
1. Believers, adalah golongan orang-orang beragama (agamais), berkelakuan baik dan beriman kepada “kekuatan atas kebenaran dan kebaikan yang absolute”. Yaitu golongan yang percaya kepada jalan kebenaran dimata Tuhannya yang telah mengatur seluruh alam semesta raya ini, siapapun tuhannya dan apapun agamanya. Mereka adalah golongan yang mempunyai Kitab layaknya seperti “buku panduan kehidupan” yang dipercaya telah diturunkan oleh Tuhannya melalui manusia-manusia tertentu yang telah diutus oleh Tuhannya. Dan Kitab tersebut mengajarkan kepada manusia tentang bagaimana cara hidup di dunia dengan mengutamakan norma-norma kebenaran dan kebaikan terhadap sesama manusia dan seluruh makhluk-Nya.
Di dalam skenario dunia sejak awal mulanya, golongan ini selalu menjadi korban dan selalu diserang oleh kedua golongan lainnya (pada poin 2 dan 3 dibawah) yang berujung terhadap kepentingan politik mereka yang bersebrangan, karena dianggap selalu “menghambat” keinginan kedua kelompok tersebut.
Golongan believers ini, oleh kedua golongan lainnya itu masih dianggap sebuah “faham kuno” – yang masih mengakui adanya kekuatan supranatural yang absolute di alam semesta. Sedangkan para penentang believers tidak percaya adanya dimensi lain atau sejenisnya karena tak pernah terbukti secara kasat mata alias tak terlihat.
Para penentang believers menganggap faham dan kepercayaan para believers hanyalah khayalan dan takhayul, tak terbukti karena hanya warisan nenek moyang, kuno, primitif dan usang bahkan hanya bersifat mitos, mistis dan klenik. Padahal justru karena adanya kaum believers inilah, dunia jauh lebih bermoral.
Oleh karenanya golongan believers ini sering diadu domba diantara faham believers lainnya oleh golongan yang bersebrangan dengan para believers. Kedua golongan lain yang tak percaya ajaran believers tersebut mengutus orang-orangnya untuk masuk ke dalam komunitas para believers ini, dan dari dalam mereka mengacak faham dan mengkotak-kotakkan believers tersebut untuk saling membenci.
Bahkan kedua golongan yang tak suka dan berbeda pandangan itu mengutus orang-orangnya agar menjadi seorang spiritual di dalam kelompok believers, lalu menyebarkan dogma, tafsir, dan sejenisnya tersebut agar terjadi faham-faham “sempalan” yang justru membuat para believers saling tercerai-berai dan terkotak-kotak, menjadi banyak agama dan kepercayaan seperti sekarang. Dan parahnya, dari golongan believers ini ada yang memang “diciptakan” oleh mereka dari sempalan believers lainnya, yang kini justru menjadi golongan yang patut diperhitungkan.
• Disbelievers •
2. Disbeliever atau Unbelievers atau Godless (tak percaya Tuhan), termasuk golongan orang berfaham atheis, komunis, scientology dan sejenisnya. Mereka adalah golongan orang-orang yang selalu skeptik, yang tak percaya adanya kekuatan absolute yang telah mengatur seluruh alam semesta raya.
Mereka tidak percaya adanya makhluk astral ataupun supranatural, mereka tidak percaya adanya Tuhan dan mereka tak percaya agama serta mereka tidak percaya adanya setan. Mereka tak percaya dengan yang tak terlihat. Mereka hanya percaya dengan apa yang bisa mereka dengar serta apa yang dapat mereka lihat . Mereka sebenarnya adalah golongan yang netral.
Mereka hidup hanya untuk mengejar kesenangan, kenikmatan dan kesempurnaan duniawi semata. Mereka tak percaya adanya kehidupan setelah kematiannya (life after death). Karena hanya mengejar kepentingan duniawi itulah, maka golongan disbelievers ini biasanya “dimanfaatkan” menjadi “kaki-tangan” para kelompok satanism (poin 3 dibawah).
Mereka cukup dijanjikan upeti berupa materi dan kenikmatan duniawi semata. Golongan ini juga telah men”dewa”kan uang dan materi lain diatas segala-galanya. Faham mereka lebih dapat tercampur di masyarakat dunia, mereka ada dimana-mana. Bahkan mereka tetap ikut beribadah dan lainnya, namun kelakuan, akhlak dan realitanya tidak demikian, mereka tetap menodai ajaran agama yang telah mereka anut, korupsi misalnya.
Dengan adanya mereka, maka golongan satanism semakin lebih mudah melakukan misinya dan semakin susah diteliti oleh para ilmuwan. Para penganut ajaran ketiga (satanism) semakin dapat tersembunyi karena mereka hanya tinggal “membayar kenikmatan duniawi” itu kepada golongan disbeliever, lalu para satanism hanya “duduk manis” saja. Bahkan nyaris semua yang mengerjakan misi golongan satanic ini justru para golongan disbelievers tersebut.
Dalam kehidupan sehari-hari, golongan disbelievers ini menyebarkan cara pandang hidup atau “way of life” yang jauh dari norma-norma kesantunan dan kebaikan seutuhnya seperti yang dianut oleh golongan believers yang memiliki Kitab sebagai penuntun kebaikannya. Para disbelievers ini juga banyak memiliki dan mengontrol media dunia.
• Satanism •
3. Satanism atau satanic, yaitu golongan orang yang percaya dengan kekuatan dan bantuan serta ajaran setan, iblis dan jenis kejahatan lainnya yang akan selalu membantu mereka. Walau tidak semuanya, namun kadang mereka juga memiliki kitab panduan yang berisi cara sihir dan cara untuk melakukan kejahatan. Mereka percaya setan dan kekuatan setan dapat menyelamatkan mereka. Itu semua karena terbukti, bahwa kebahagiaan dapat jauh lebih mudah diraih melalui kejahatan.
Jika memang terbukti bahwa Tuhan itu ada, mengapa Tuhan tak dapat melenyapkan kejahatan? Dengan begitu, mereka menganggap bahwa kejahatan adalah pemenangnya. Juga selama ini yang membuat mereka semakin yakin bahwa setan adalah pemenangnya adalah: karena terbukti misi-misi golongan mereka selama ini yang selalu berhasil mengacaukan dunia, hingga kini.
Mereka juga menghalalkan segala cara dan mereka ini adalah golongan yang mengatur dunia secara dominan, bahkan untuk saat ini. Hebatnya, mereka hanya dibelakang layar karena semua program mereka ini telah, sedang dan selalu akan berjalan. Dan jauh lebih hebatnya, kebanyakan rencana mereka justru dijalankan dan dilakukan oleh para disbelievers, yaitu memanfaatkanya mereka dengan bayaran ketenaran, kenikmatan dunia dan tentunya materi, serta semua jenisnya.
Golongan satanic ini cukup mengatur dari jauh dan dibelakang layar saja, maka bawahannya akan mengikutinya dan menjalaninya karena demi materi yang telah dijanjikan. Semua program yang dijalaninya selama ini memang selalu berjalan, bahkan sejak ribuan tahun lalu. Bahkan sejak anak Nabi Adam AS dan Siti Hawa pun, telah diberikan DNA pembunuh diantara mereka. Jadi, mereka bukan “golongan baru” , keberadaan mereka sudah sangat lama bahkan sekitar periode Nabi Nuh AS (Noah PBUH) mereka telah terdeteksi sudah ada.
Oleh karenanya mereka masih menggunakan ritual-ritual pemujaan kuno seperti menyembah api atau membakar api mirip golongan penyembah api, Majusi. Dalam upacara ritualnya yang tertutup, golongan satanic anggota baru kadang ditutup matanya saat menuju ke tempat upacara. Mereka juga membakar api unggun (Bohemian Grove Cremation of Care) dan membuat anggotanya kesurupan dengan memanggil setan.
Akar gerakan para satanic ini berawal dari ajaran Kabbalah. Sejatinya Kabbalah adalah kepercayaan Yahudi yang amat rahasia disampaikan pada anggota dari mulut ke mulut. Ajarannya berupa ilmu sihir dan ritual pemujaan setan yang telah dikembangkan sejak ribuan tahun.
Secara harafiah Kabbalah (Qabala) bermakna “tradisi lisan”. Kata Kabbala diambil dari bahasa Ibrani: qibil yang bermakna menerima atau tradisi warisan. Dengan demikian ajaran Kabbalah mempunyai arti “menerima doktrin ilmu sihir” atau okultisme, yang hanya diketahui oleh segelintir orang.
Dibandingkan dengan zaman Nabi Nuh AS (Noah PBUH) – menurut sejarah, Ordo Kabbalah lebih muda, yaitu berusia 4.000 tahun, sejak Nabi Ibrahim AS (Abraham PBUH) saat meninggalkan Sumeria, akhirnya menyebar ke Mesir Kuno hingga Ke Palestina. Ordo Kabbalah dibentuk dan diberi nama Ordo Persaudaraan saat perpindahan Bani Israil ke Babilonia yakni pada era Dinasti Ur ke 3 ( 2112 -2004 SM ).
Tidak ada komentar: