Benarkah Nabi Idris, Ilmuwan Yang Membangun Piramida Mesir?


Yunani kuno menyebutnya Hermes Trismegistus, juga dikenal sebagai Nabi Idris, ilmuwan menggambarkan Idris sebagai Henokh (Enoch) yang membangun piramida perama dunia dan kota canggih peradaban kuno, membawa Kitab Enoch dan menyebarkan kebijakan. Menurut tradisi Yunani kuno, Hermes adalah Dewa pembawa pesan, lahir di Gunung Kellina Arkadia, seorang anak Zeus dan Maia dan merupakan salah satu Dewa Olimpus. Dia dianggap Dewa pembawa pesan yang bertugas mengantarkan pesan dari para Dewa Olimpus kepada manusia. 

Dimulai dari mitologi kuno meceritakan kisah Thoth dan Osiris di Mesir, Quetzacoatal dan Viracocha di Benua Amerika, dan tradisi seluruh dunia telah memperkenalkan asal-usul peradaban kuno yang sampai saat ini masih menjadi misteri. Siapakah Nabi Idris sebenarnya yang dikenal seluruh dunia dengan berbagai sebutan?

Nabi Idris, Ilmuwan Pengubah Peradaban Dunia 

Sedikit bukti ditemukan di dunia yang menunjukkan bahwa orang-orang terdahulu pernah selamat dari peradaban sebelumnya. Seperti bangunan yang mirip dengan bunker nuklir dan fasilitas penelitian rahasia peradaban kuno, ada sosok yang digambarkan hidup dibawah tanah. Mereka disebut sebagai 'Pradiluvian Patriarch' seperti Idris dan Metusalah yang disebutkan dalam Kitab Genesis.

Spekulasi ruang tersembunyi dibawah kaki kiri Sphinx, kisah legendaris menyebutkan adanya 'Kota Para Dewa' berada tepat dibawahnya. Sebuah kota yang lengkap dengan saluran air bawah tanah hidrolik, sebuah ruang besar dilengkapi patung-patung yang sangat besar. Sebuah teknologi yang mampu menciptakan sebuah kota bawah tanah yang luas, dimana Sphinx dan Piramida Mesir hanya sebagai penanda dipermukaan. 

Semua ini berkaitan dengan seorang imam sekaligus ilmuwan besar bernama Henokh (Idris) yang dikaitkan dengan pembangunan kompleks Piramida Besar Giza. Sebuah ilmu spiritual, ilmu yang menggambarkan tangga genetik ke bintang-bintang, dia seorang 'Prediluvian Patriach' yang tercatat dalam Alkitab sebagai arsitek legendaris dari Sion 'City of Yahweh', serta penemu alfabet dan kalender. 

Idris juga dianggap sebagai astronot pertama dalam sejarah yang telah menjajaki langit dan telah melihat rahasia bumi dan langit. Dia dikenal sebagai Thoth dikalangan orang-orang Mesir dan orang-orang Yunani menyebutnya sebagai Hermes. Idris (Henokh) juga ada dalam tradisi Celtic yang dikenal sebagai Merlin sang penyihir misterius yang menghilang di pohon apel dalam kisah mitis Avalon, dan mencari rahasia keabadian dan bersumpah untuk kembali.

Salah satu upaya mencari keabadian bagaimana menjadi seperti Dewa, Idris berjanji untuk kembali diakhir waktu dengan membaawa kunci gerbang dari tanah suci. Dalam catatan kontroversial 'Dead Sea Scrolls' dia menggambarkan peradaban menakjubkan di masa lalu yang menyalahgunakan kunci pengetahuan tingkat tinggi dan manusia tidak dapat menyelamatkan diri dari bencana terakhir. Kiasan itu menyebutkan bahwa mereka telah kehilangan sebuah 'Kunci' sekalgus kehilangan semua pengetahuan canggih.

Kisah Nabi Idris atau Henokh, juga ada dalam legenda Quetzacoatal dari suku Maya, disebutkan bahwa dia berjanji mengembalikan pengetahuan tertinggi di akhir zaman. Alkitab, teks kuno, menggambarkan bukan hanya teknologi canggih tetapi juga jalur evolusi diluar batas kemampuan manusia saat ini.

Penelitian ilmiah disitus Piramida Mesir yang menjadi kunci peradaban dunia mengungkapkan peradaban kuno telah menjadi struktur canggih harmonik. Tidak hanya mencerminkan posisi planet-planet dan sistem bintang, tetapi telah dirancang untuk meniru 'Cakra dan Rongga Harmonik' dari tubuh manusia. Bahkan masing-masing batu didalam Piramida Besar Mesir disetel ke frekuensi tertentu atau nada musik, berdasarkan frekuensi detak jantung manusia.

Pengetahuan yang hilang mengungkapkan bahasa awal sebagai 'Bahasa Cahaya' yang dikenal sebagai 'Hiburu', bahasa awal yang diperkenalkan peradaban awal. Bahasa ini merupakan bentuk bahasa alami Ibrani paling kuno, bentuk-bentuk abjad dari pola gelombang otak. Hiburu adalah bahasa harmonik yang meniru sifat gelombang cahaya, yang menjadi kunci getaran matriks dan realitas mitis kekuatan dunia. 

Pengetahuan yang dibawa Idris menjelaskan persamaan sonic dan dikodekan dalam mantra kuno dan nama Dewa. Kunci pengetahuan ini mampu secara langsung mempengaruhi sistem saraf dan menghasilkan efek mendalam ketika penyembuhan dan alam kesadaran yang lebih tinggi. 

"Jika ingin berbicara dengan para dewa, maka kau harus belajar bahasa para Dewa".

Pengetahuan Tingkat Tinggi Nabi Idris Kembali Di Akhir Zaman?

DNA disebutkan dalam teks kuno digambarkan sebagai 'Pohon Kehidupan' dalam Kitab Taurat. Banyak ilmuwan modern menganggap DNA membentuk konfigurasi gelombang, dapat dimodifikasi melalui cahaya, radiasi, medan magnet atau gelombang sonic. Warisan pengetahuan Nabi Idris, Thoth, ataupun Henokh telah menunjukkan Bahasa Cahaya yang benar-benar bisa mempengaruhi DNA.

Bukti di Mesir menunjukkan adanya percobaan genetik, pencarian keabadian dan eksplorasi bintang. Peradaban Mesir kuno tidak terpaku pada masalah akhirat seperti yang diduga oleh penerjemah awal, tetapi berfokus pada menciptakan jenis yang lebih tinggi dari manusia. Seiring dengan banyak kebudayaan kuno, mereka percaya DNA manusia berasal dari laur dan ditakdirkan untuk kembali. Hal ini juga didasarkan pada penciptaan Adam dan Hawa yang diciptakan bukan di Bumi.

Catatan mesir kuno menceritakan adanya pendatang luar yang terkadang seperti mengikuti perjalanan Idris. Sosok yang disebut seperti Dewa (The Great Eye of Orion), meskipun makhluk semi- ilahi berasal dari tingkat kesadaran tinggi karena teks kuno menyebut '....seperti Dewa'. Menurut legenda, makhluk tersebut seharusnya kembali secara teratur pada awal dan akhir siklus waktu 13000 tahun. 

Menurut kalender batu Piramida Besar menggambarkan siklus Phoenix yang berasal dari orbit galaksi Bima Sakti. Diperkirakan sudah berakhir pada tahun 2012 Masehi. Phoenix diambil dari kata Yunani, bahasa awal berasal dari Mesir (PA- HANOK) yang artinya 'Rumah Idris'. Pengetahuan Idris telah membuat perubahan dahsyat dalam evolusi untuk mempercepat kehidupan manusia ke tahap evolusi berikutnya sebelum terjadinya banjir besar Nuh. Sehingga evolusi manusia lebih cepat daripada yang diperkirakan sebelumnya. 

Penemuan di Mesir menjelaskan keberadaan sistem kuil piramida di seluruh dunia pada masa prasejarah. Piramida Mesir seperti antena meridian yang memancarkan energi utama, bangunan yang dipekerjakan oleh para imam dan ilmuwan kuno sebagai sistem musik untuk menstabilkan lempeng tektonik Bumi, salah satu pengetahuan mengendalikan geologi sebagai senjata terdahsyat dan terbaik.

Sumber : iSains

3 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.